Prosedur injeksi atau transfusi darah pasien di rumah sakit memerlukan mekanisme ketat untuk memastikan keselamatan. Tahapan ini dimulai dari diagnosis dan persetujuan tindakan (informed consent). Hal ini penting untuk mengedukasi pasien tentang manfaat dan potensi risiko yang mungkin timbul.
Tahap Awal: Penyiapan dan Verifikasi
Langkah pertama adalah pemeriksaan kecocokan atau crossmatch darah pasien dengan darah donor. Ini untuk mencegah reaksi transfusi yang fatal. Setelah itu, tim medis memverifikasi identitas pasien secara ganda, memastikan kecocokan label darah dengan data rekam medis pasien sebelum proses dimulai.
Petugas menyiapkan seluruh peralatan yang steril, seperti set transfusi berfilter dan cairan Normal Saline (NaCl 0,9%). Cairan NaCl 0,9% digunakan untuk membersihkan (membilas) jalur infus sebelum dan sesudah darah dimasukkan, menjaga patensi vena, dan mencegah penggumpalan.
Prosedur Injeksi Darah (Transfusi)
Mekanisme utama pemberian darah dilakukan melalui pemasangan jalur infus vena perifer. Jarum atau cannula berukuran besar (biasanya 18G atau 19G) dipasang untuk memastikan aliran darah berjalan lancar dan mengurangi potensi kerusakan sel darah merah selama proses berlangsung.
Setelah akses intravena aman, petugas akan menyambungkan kantong darah ke selang infus. Darah akan mulai diinfuskan dengan kecepatan tetesan yang lambat pada 15 menit pertama. Pengaturan ini berfungsi untuk mendeteksi dini kemungkinan reaksi alergi atau ketidakcocokan.
Selama 15 menit pertama tersebut, perawat secara intensif memantau tanda-tanda vital seperti suhu tubuh, tekanan darah, dan denyut jantung pasien. Pemantauan ketat ini adalah bagian krusial dari prosedur injeksi untuk menjamin keamanan pasien selama tahap adaptasi.
Jika tidak ada reaksi alergi yang signifikan, kecepatan tetesan akan disesuaikan untuk menyelesaikan transfusi. Umumnya, satu kantong Packed Red Cell (PRC) diberikan dalam waktu sekitar satu hingga empat jam. Pemberian tidak boleh melebihi empat jam karena risiko kontaminasi bakteri.
Pemantauan dan Penyelesaian
Setelah seluruh darah ditransfusikan, selang infus dibilas lagi dengan cairan Normal Saline. Pembilasan ini memastikan semua produk darah telah masuk ke tubuh pasien. Setelah selesai, perawat akan mencabut jarum infus dan melakukan perawatan luka tusukan.
Mekanisme pasca-transfusi melibatkan pencatatan lengkap volume darah dan waktu pemberian. Pasien tetap diobservasi selama beberapa jam. Hal ini untuk memantau efek samping lanjutan dan memastikan kondisi pasien stabil setelah menerima transfusi darah.
