Masa depan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya. Untuk itu, Palang Merah Indonesia (PMI) berinvestasi besar dalam program kesiapsiagaan tangguh yang dirancang khusus bagi remaja. Dengan melibatkan mereka sejak dini, PMI berupaya membentuk individu-individu yang tidak hanya siap menghadapi bencana, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan dan penyebar informasi penting di lingkungan mereka sendiri. Ini adalah langkah proaktif demi menciptakan masyarakat yang lebih resilien di masa mendatang.
Salah satu inisiatif utama PMI adalah pembentukan dan pembinaan Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah-sekolah. PMR bukan sekadar ekstrakurikuler biasa; ia adalah wadah bagi remaja untuk belajar tentang pertolongan pertama, sanitasi, psikososial, dan manajemen bencana. Mereka diajarkan keterampilan praktis yang sangat berguna dalam situasi darurat, seperti cara melakukan evakuasi yang aman, memberikan bantuan medis dasar, hingga mengelola posko pengungsian sederhana. Pada hari Kamis, 17 Juli 2025, PMI Cabang Kota Bandung menyelenggarakan Jambore PMR tingkat kota yang diikuti oleh 500 siswa dari 25 sekolah menengah pertama. Acara yang berlangsung di Bumi Perkemahan Kiara Payung ini menekankan simulasi bencana gempa bumi, melatih siswa untuk bekerja sama dan mengambil keputusan cepat.
Selain pelatihan teknis, program kesiapsiagaan tangguh ini juga fokus pada pengembangan karakter. Remaja diajarkan nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial. Mereka dilatih untuk menjadi individu yang empati, peduli terhadap sesama, dan berani mengambil inisiatif. PMI percaya bahwa dengan menanamkan nilai-nilai ini sejak dini, remaja akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya kompeten dalam penanganan bencana, tetapi juga memiliki integritas dan komitmen untuk melayani masyarakat.
PMI juga melibatkan remaja dalam kampanye sosialisasi bencana di komunitas mereka. Misalnya, pada Minggu, 27 Juli 2025, sejumlah anggota PMR dari SMA Bhakti Mulia bekerja sama dengan Polsek setempat, yang diwakili oleh Bhabinkamtibmas Aipda Fajar, mengadakan penyuluhan mitigasi banjir kepada warga di daerah aliran sungai. Mereka menjelaskan jalur evakuasi, barang yang harus disiapkan dalam tas siaga, dan nomor darurat penting. Melalui program kesiapsiagaan tangguh ini, PMI tidak hanya menyiapkan generasi muda untuk menghadapi bencana, tetapi juga memberdayakan mereka untuk berkontribusi aktif dalam upaya mitigasi dan respons, menjadikan mereka bagian integral dari solusi.
